BELAJAR DESAIN SECARA OTODIDAK
1. Kenali cara belajar Anda.
Inilah bagian tersulit dari belajar
otodidak, mengenali cara belajar. Perlu disadari bahwa cara belajar
setiap orang berbeda. Sebagian orang mungkin lebih suka belajar teori
baru kemudian mengikuti tutorial. Sebagian lain mungkin akan melewatkan
teori dan langsung pada praktek. Sebagian mungkin lebih nyaman dengan
membaca studi kasus dari sebuah projek.
Kenali juga media belajar yang cocok buat
Anda. Apakah Anda lebih suka belajar lewat video, tutorial tertulis,
atau mungkin lewat buku? Apakah Anda lebih nyaman dengan pembahasan yang
detail atau yang sifatnya teknis, langsung praktek?
Jadi, bagaimana cara mengenali cara
belajar kita sendiri? Silakan bereksperimen dengan mencoba semua cara
lalu evaluasi hasilnya. Langkah ini mungkin membutuhkan waktu lama, tapi
setelah ini dikuasai, proses belajar Anda akan lebih mudah.
2. Cari guru terbaik.
Belajar sendiri artinya Anda memiliki
sedikit bahkan tidak ada kesempatan untuk bertanya. Cara terbaik adalah
menghindari kondisi yang memungkinkan ini terjadi. Usahakan Anda belajar
dari guru-guru terbaik yang bisa mengajarkan dengan mudah dan jelas.
Jangan belajar dari pemula!
Pengetahuannya yang terbatas mungkin malah menyeret Anda ke
teknik-teknik yang sebetulnya tidak praktis atau malah tidak berguna.
Lebih baik belajar langsung dari para ahli yang sudah berpengalaman di
bidangnya.
Mencari seorang ahli tidak sesulit
kedengarannya. Di internet, mereka akan ada di situs-situs besar. Di
buku, mereka bisa ditemukan di penerbit-penerbit terkemuka. Mudah bukan?
3. Mulai dengan garis besar baru menuju detail
Di kelas, Anda belajar dengan panduan
kurikulum. Materi belajar dimulai dari tingkat awal dan berangsur-angsur
makin tinggi. Ketika belajar otodidak, kita mengatur sendiri apa yang
akan dipelajari. Sebaiknya mulailah dengan mempelajari garis besar untuk
memahami peran setiap materi.
Misalnya Anda ingin belajar mendesain theme wordpress. Secara garis besar, biasanya desain theme dimulai dari desain mockup di
Photoshop, konversi ke html/css, baru konversi ke theme dengan php dan
codex wordpress. Jadi, yang perlu Anda lakukan adalah memahami teknik
dasar Photoshop, html dan css, baru php dan codex wordpress. Dengan
memahami alur ini, proses belajar akan lebih terarah dan tentunya
menghemat waktu.
4. Jangan banyak bertanya, gunakan Google!
Di internet ada banyak orang yang baik
hati. Mereka menulis tutorial gratis, artikel gratis, software gratis,
buku gratis, dan banyak lagi. Itu dilakukan karena memang mereka bisa
dan mereka mau. Ini bukan berarti bahwa Anda bisa begitu saja menyuruh
mereka. Biasakan untuk selalu mencari solusi permasalahan Anda sendiri.
Jika ada masalah ketika belajar, mulailah dengan mencari pertanyaannya di Google.
Mudah saja, tinggal tuliskan pertanyaannya. Database wordpress rusak,
tulis saja “restore database wordpress rusak”. Mau mengubah nomor
chapter di InDesign, tulis saja “changing chapter number in InDesign”.
Saya jamin Anda akan memperoleh banyak link.
5. Bergabung dengan komunitas
Komunitas yang baik biasanya aktif jika
ada diskusi baru. Sebelum bertanya, pastikan Anda telah mencari di arsip
lama. Menanyakan pertanyaan yang sudah ada bisa jadi membuat Anda
dianggap spammer. Biasakan juga untuk ikut aktif berdiskusi di
pertanyaan-pertanyaan. Ingat bahwa tujuan forum adalah sharing, bukan untuk kita pribadi.
6. Hindari pengalih perhatian
Perhatikan apa saja faktor yang bisa
mengganggu proses belajar Anda. Faktor ini mungkin saja facebook,
twitter, email, atau orang-orang di sekitar Anda. Jika Anda harus
sendirian, silakan pindah ke kamar tertutup, yang penting tidak ke kamar
tidur.
Inilah beberapa tips yang saya
temukan berguna dalam proses belajar saya. Apakah Anda belajar otodidak
juga? Jika ada tips yang terlewatkan jangan lupa untuk menuliskan dalam
kolom komentar di bawah.
Sumber: www.desaindigital.com
Komentar
Posting Komentar